Thursday 30 July 2015

Kopi Asli Papua artinya tidak sekedar Kopinya yang Asli

Kopi Asli Papua kami munculkan setelah kami sendiri mengalami penipuan oleh pedagang Kopi yang menampilkan packaging yang cukup mewah dan harganya juga cukup mahal, hampir tiga kali lipat lebih mahal daripada harga yagn kami jual di PAPUAmart.com

Memang benar, kami akui bahwa harga yang dipatok KSU Baliem Arabica di PAPUAmart.com saat ini sangat rendah sehingga Koperasi dapat dikatakan "Jual Rugi".

Keaslian Kopi Papua tidak sebatas kopinya yang asli dan murni seperti kami sudah sebutkan dalam artikel sebelumnya, tetapi tempat penjualannya dan orang yang menjual-nyapun asli, artinya asli orang Papua.

Nah, kalau kami katakan "yang jual juga orang asli Papua" itu merupakan pernyataan "jaminan 100%" bahwa dalam apa yang kami katakan di manapun, termasuk di blog ini bukanlah kata-kata kosong dalam rangka mencari muka atau mendorong supaya para pembaca membeli Kopi kami akan tetapi lebih merupakan pesan moral kepada publik di manapun Anda berada bahwa sejak Papua dan manusianya berada di pulau ini, Anda dijamin penuh tidak tertipu oleh orang Papua. Apalagi dalam dunia bisnis, kami orang Papua sepenuhnya lebih mengutamakan namabaik dan hargadiri orang Papua daripada cara-cara murahan dengan menipu keaslian Kopi.

Kami jamin dan itu yang kami katakan kepada Anda.

Kami tahu hampir setiap orang dan semua aspek kehidupan di Indonesia dipenuhi oleh rasa curiga dan rasa tidak percaya. Kerajaan "tidak percaya satu sama lain" sudah berkuasa sejak semula. Apapun yang dikatakan masih ada maksud lain di baliknya. Apapun yang kelihatan masih ada aspek lain yang tersembunyi. Dalam konteks Papua, semuanya transparan, semuanya nampak, semuanya blak-blakan.

Tinggal para pembaca sekalian, apakah mau terpaku dengan kondisi Indonesia yang lain ataukah mau percaya bahwa Tanah Papua ialah sorga kecil yang jatuh ke Bumi, Bumi Firdaus, di mana tipu-daya dan muslihat jahat dari orang sangat sulit ditemukan, baik di hati, di wajah, di tuturan, apalagi dalam tulisan.

No comments:

Post a Comment